Diagnosa Penyakit Ayam dengan Forward dan Backward Chaining
Pendahuluan
- Forward chaining dimulai dari fakta/gejala, lalu sistem mencari kesimpulan (diagnosis).
- Backward chaining dimulai dari dugaan penyakit, lalu sistem memeriksa apakah gejala-gejalanya sesuai.
- Forward Chaining untuk mendeteksi penyakit Coccidiosis
- Backward Chaining untuk memeriksa penyakit Newcastle Diseasa (ND)
Forward Chaining: Menemukan Penyakit Coccidiosis
konsep dasar
metode forward chaining disebut juga data driven reasoning. Artinya, sistem mulai dari data atau fakta-fakta yang sudah diketahui di lapangan (misalnya gejala yang terlihat pada ayam).
kemudian, sistem mencocokan fakta-fakta itu dengan aturan yang ada untuk menemukan penyakit yang paling mungkin terjadi.
Contoh Dasar
misalkan sistem memiliki kumpulan aturan seperti ini:
kode Aturan kesimpulan
R1 jika ayam mengalami diare berdarah, maka kemungkinan Coccidiosis
penyakitnya adalah Coccidiosis.
R2 jika ayam berumur 3-8 minggu dan memiliki nafsu makan Coccidios
menurun, bulu kusam, serta fases cair, maka kemungkinan
penyakit nya adalah Coccidiosis.
R3 jika ayam bersin, batuk, dan sulit bernapas, maka Infeksi Saluran
kemungkinan penyakitnya adalah Infeksi saluran pernapasan
pernapasan
R4 jika ayam lesu, tremor, dan mati mendadak, maka ND
kemungkinan penyakitnya adalah Newcastle Disease
Fakta awal
seorang peternak melaporkan gejala sebagai berikut:
- umur ayam: 5 minggu
- Ayam mengalami diare berdarah
- nafsu makan menurun
- bulu tampak kusam
Proses Inferensi (Langkah berpikir sistem)
- sistem mulai dengan fakta awal dari peternak.
- sistem memeriksa semua aturan satu per satu.
- R1 cocok, karena ada gejala diare berdarah sistem menyimpulkan
kemungkinan penyakit Coccidios. - R2 juga cocok karena umur ayam 5 minggu, nafsu makan menurun, dan bulu kusam
memperkuat dugaan coccidios. - R3 dan R4 tidak cocok karena tidak ada gejala batuk atau tremor.
- Hasil akhir: sistem menyimpulkan bahwa ayam kemungkinan besar terkena
Coccidios dengan tingkat keyakinan tinggi.
Rekomendasi tindakan
- Berikan obat antikoksidia (misalnya amprolium atau toltrazuril).
- Bersihkan litter dan kadang, jaga agar tidak lembab.
- pisahkan ayam yang sakit dari ayam sehat.
- jika parah, konfirmasi melalui pemeriksaan feses di laboratorium.
- dipisahkan dari kumpulan ayam yang sehat.
kesimpulan skenario
Backward Chaining: Memastikan Newcastle Disease (ND)
konsep dasar
lalu sistem akan mencari dan menanyakan bukti-bukti yang bisa mendukung atau menolak hipotesis tersebut.
contoh aturan
banyak yang mati mendadak, maka kemungkinan ND.
seperti tremor atau leher kaku, maka kemungkinan ND.
mata/hidung, maka kemungkinan ND.
maka penyakit dikonfirmasi ND.
Fakta yang diketaui
- Beberapa ayam tampak lesu.
- Tidak ada penurunan produksi telur (kerena ayam pendaging).
- Beberapa ayam tampak lemas dan bergetar (tremor).
- Ada sedikit batuk ringan, tapi tidak parah.
- Tidak ada hasil Lab.
Proses inferensi
Sistem memulai dari tujuan: Apakah ND benar?
Sistem mencari aturan yang menghasilkan kesimpulan ND → ditemukan B1, B2, B3, dan B4.
Sistem mencoba B1 → tidak cocok karena tidak ada penurunan produksi telur.
Coba B2 → sebagian cocok (tremor ada, tapi pernapasan berat belum terlihat). Sistem menyarankan peternak untuk mengamati ulang apakah ayam makin sulit bernapas.
Coba B3 → sebagian cocok (mata berair ada, tapi tidak demam dan tidak ada bengkak).
B4 → belum bisa diuji karena belum ada hasil lab.
Kesimpulan sementara: ND belum bisa dipastikan, tapi perlu pemeriksaan lanjutan, misalnya tes lab (PCR) atau pemeriksaan dokter hewan.
Rekomendasi Tindakan
- Isolasi ayam yang sakit.
- semprot desinfektan di sekitar kandang.
- Lakukan pemeriksaan laboratorium.
- Beri Vitamin tambahan agar daya tahan ayam meningkat.
Kesimpulan
Sistem bergerak mundur dari kesimpulan mencari bukti pendukung.

.png)
Komentar
Posting Komentar