Akuisisi Pengetahuan pada Sistem Pakar Deteksi Kerusakan Komputer Jaringan Menggunakan Metode Forward Chainin

Pendahuluan

    Dalam dunia teknologi informasi, keandalan sistem jaringan komputer merupakan faktor krusial. ketika terjadi gangguan pada jaringan, teknisi sering kali harus menelusuri berbagai kemungkinan penyebab secara manual. Di sinilah sistem pakar (expert system) berperan yaitu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk menirukan cara berpikir seorang ahli dalam memecahkan masalah tertentu.

salah satu tahapan paling penting dalam membangun sistem pakar adalah akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition), yaitu proses mengumpulkan dan menyusun pengetahuan dari sumber ahli ke dalam bentuk yang bisa dipahami oleh komputer 

pada tugas ini, proses akuisisi pengetahuan dilakukan untuk sistem pakar deteksi kerusakan jaringan komputer, dengan menerapkan metode inferensi forward chaining.

Deskripsi Skenario Sistem

skenario yang digunakan adalah sistem pakar yang membantu teknisi jaringan dalam mendiagnosa penyebab ganguan jaringan komputer berdasarkan gejala yang di amati

    
        Contoh kasus:
        Seorang pengguna melapor bahwa komputer tidak bisa terhubung ke internet. Sistem pakar akan                      menanyakan beberapa gejala, lalu menyimpulkan kemungkinan penyebabnya misalnya, kabel jaringan            terputus, IP address tidak falid, atau router error.

Proses Akuisisi Pengetahuan 

    Akuisis pengetahuan dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut:

Tahap                                                        Deskripsi
Sumber Pengetahuan                                Teknisi jaringan, buku troubleshooting jaringan, dan 
                                                                  dokumentasi Cisco Network Essential

Metode Akuisisi                                        Wawancara langsung dengan teknisi, observasi kasus nyata, 
                                                                  serta studi literatur

Pengetahuan yang Diperoleh                    Gejala umum, penyebab kerusakan, serta langkah penentuan
                                                                  diagnosis


Hasil Akuisis: Basis Pengetahuan (Knowledge Base) 
Berikut beberapa contoh aturan produksi (production rules) hasil dari proses akuisisi:

RULE 1:
IF tabel LAN tidak terdeteksi AND lampu indikator port mati
THEN kemungkinan kabel jaringan rusak 

RULE 2:
IF koneksi jaringan aktif AND tidak dapat ping gateway
THEN kemungkinan konfigurasi ip address salah

RULE 3:
IF koneksi jaringan aktif AND dapat ping gateway AND tidak dapat akses internet 
THEN kemungkinan DNS server bermasalah

RULE 4:
IF semua komputer tidak terhubung ke internet 
THEN kemungkinan router utama error


Dari aturan di atas, sistem akan menelusuri hubungan antar gejala dan kesimpulan menggunakan mekanisme inferensi.

Representasi Pengetahuan
Pengetahuan di atas direpresentasikan dalam bentuk aturan produksi (IF-THEN), karena format ini cocok untuk sistem pakar yang menggunakan forward chaining, dimana sistem memulai penalaran dari fakta (gejala) 
menuju kesimpulan (kerusakan).

Metode Inferensi: Forward Chaining

Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining, yaitu proses penalaran yang dimulai dari fakta-fakta yang diketahui (gejala yang dimasukkan pengguna), lalu secara bertahap menelusuri aturan-aturan hingga mencapai kesimpulan akhir.

Contoh simulasi inferensi:

Input dari pengguna:
“Kabel LAN tidak terdeteksi” dan “lampu port mati”

Sistem memeriksa aturan yang sesuai → menemukan RULE 1
Output: “Kemungkinan kabel jaringan rusak.”

Metode ini cocok untuk kasus diagnosis jaringan karena alurnya logis dan mengikuti cara berpikir teknisi lapangan.

Kesimpulan

Proses akuisisi pengetahuan merupakan tahap fundamental dalam pengembangan sistem pakar. Melalui akuisisi yang baik, sistem dapat memiliki kemampuan untuk berpikir layaknya seorang ahli.

Dalam kasus ini, akuisisi pengetahuan menghasilkan basis pengetahuan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa kerusakan jaringan komputer menggunakan metode forward chaining. Dengan pendekatan ini, sistem pakar dapat membantu teknisi dalam mempercepat proses troubleshooting dan meningkatkan efisiensi pemeliharaan jaringan.

Kata Penutup

Sistem pakar seperti ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan antarmuka berbasis web atau chatbot interaktif, agar pengguna non-teknisi pun dapat melakukan diagnosis dasar secara mandiri sebelum memanggil teknisi ahli.




















Komentar

Postingan Populer